Indonesia merupakan salah satu negara yang paling tinggi ketimpangan antara si kaya dan si miskin | PT Solid Gold Berjangka Cabang Makassar
Sejak 2000, pertumbuhan ekonomi terus terdorong dari ekonomi domestik Indonesia. Namun, manfaat dari pertumbuhan ekonomi itu belum dibagi rata," ujar Oxfam dalam laporannya.
Juru bicara Oxfam di Indonesia Dini Widiastuti mengatakan, ketimpangan di Indonesia mencapai tingkat krisis.
"Jika dibiarkan, kesenjangan besar antara kaya dan miskin dapat merusak memerangi kemiskinan, memperburuk instabilitas sosial, dan menempatkan rem pada pertumbuhan ekonomi," ujarnya.
Dilansir dari theguardian, Kamis 23 Januari 2017, catatan Oxfam, saat ini, miliuner di Indonesia meningkat dari satu pada 2002 menjadi 20 pada 2016.
Dan, dipimpin oleh Budi dan Michael Hartono.
Berdasarkan data Oxfam, Hartono bersaudara itu mengontrol US$25 miliar aset empat orang superkaya Indonesia itu. Nilainya kira-kira setara dengan 40 persen dari 250 juta pendduk di Indonesia.
Lembaga pemerhati sosial ekonomi Oxfam Internasional mengungkapkan, Indonesia merupakan salah satu negara yang paling tinggi ketimpangan antara si kaya dan si miskin. Bahkan, saat ini, ada empat orang super kaya yang kekayaannya setara dengan 100 juta penduduk miskin di Indonesia.
Ketimpangan Ekonomi di Indonesia Terburuk Keenam di Dunia | PT Solid Gold Berjangka Cabang Makassar
Kelima, sistem perpajakan yang gagal memainkan peran pentingnya dalam mendistribusikan kekayaan. Selain itu, potensi pencapaian dalam meningkatkan pendapatan juga masih jauh sehingga peran dalam membiayai layanan publik masih belum optimal.
"Indonesia menghadapi tantangan ketimpangan yang multidimensi. Namun, Presiden Joko Widodo memiliki kesempatan untuk membuktikan Indonesia dapat menjadi negara yang memimpin perjuangan global melawan ketimpangan," kata Steve Price Thomas, Direktur Advokasi dan Kampanye Oxfam lntemasional.
Akibatnya, political capture meningkat karena orang kaya mampu memanfaatkan pengaruh yang dimiliki untuk mengubah aturan yang dapat menguntungkan mereka.
Kedua, ketidaksetaraan gender yang merupakan salah satu bentuk tertua dari ketimoangan dapat ditemui dengan mudah di Indonesia. Hal ini berperan sebagai penyebab sekaligus akibat dari ketimpangan ekonomi.
Ketiga, upah murah yang menyebabkan masyarakat bawah tidak mampu mengangkat diri dari jurang kemiskinan. Keempat, ketimpangan akses antara perdesaan dan perkotaan terhadap infrastruktur,
Oxfam dan INFID juga mengindentifikasi penyebab ketimpangan di Indonesia. Pertama, fundalisme pasar yang diperkenalkan kepada perekonomian Indonesia pada saat krisis keuangan tahun 1997 lalu mendorong perrkonomian yang memungkinkan orang kaya meraup bagian keuntungan terbesar dari pertumbuhan ekonomi.
"Ketimpangan tersebut tidak hanya memperlambat pengentasan kemiskinan tetapi juga memperlambat pertumbuhan ekonomi dan mengancam kohesi sosial," kata Direktur INFID Sugeng Bahagijo, Rabu (23/2).
Selama dua dekade terakhir, ketimpangan antara kelompok terkaya dan kelompok yang lain di Indonesia naik lebih cepat dibanding negara-negara di Asia Tenggara.
Laporan tersebut juga mencatat kekayaan empat orang terkaya di Indonesia sama dengan gabungan kekayaan 100 juta orang termiskin.
Oxfam Indonesia dan International NGO Forum on Indonesia Development (lNFlD) dalam laporannya yang berjudul “Menuju Indonesia yang Lebih Setara”, mencatat peringkat ketimpangan ekonomi Indonesia berada di posisi terburuk keenam di dunia.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia dinilai cukup stabil dan proporsi masyarakat yang hidup dalam kemiskinan ekstrim telah berkurang menjadi sekitar 8%.
Namun, Oxfam dan INFID menilai, capaian pertumbuhan ekonomi tersebut belum diimbangi dengan pembagian pendapatan yang lebih merata.
Oxfam: Harta 4 Orang Kaya di Indonesia Setara dengan Kekayaan 100 Juta Orang Miskin | PT Solid Gold Berjangka Cabang Makassar
Dini mengatakan, melebarnya kesenjangan antara kekayaan orang super kaya dan kelompok lainnya dapat menjadi ancaman, sebab jika ketimpangan tidak segera diatasi maka upaya keras pemerintah menurunkan kemiskinan akan mengalami hambatan dan menimbulkan ketidakstabilan di masyarakat.
"Pemerintah perlu memperbaharui kebijakan pajak sesuai dengan potensi ekonomi dan prinsip pembagian utang serta manfaat yang adil, kemudian pemerintah memulihkan dan memberikan penekanan yang lebih atas pembangunan sumber daya manusia dan ketenagakerjaan," paparnya.
Menurut Dini, besarnya pendapatan tahunan dari kekayaan orang terkaya di Indonesia, cukup untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem di dalam negeri. Terlebih, capaian pertumbuhan ekonomi yang tinggi belum diimbangi dengan pembagian pendapatan yang lebih merata.
"Dalam 20 tahun terakhir kesenjangan antara kaum super kaya dan penduduk lainnya di Indonesia tumbuh lebih cepat dibanding di negara-negara lain Asia Tenggara," ujar Dini.
Oxfam dan International NGO Forum on Indonesia Development (Infid) merilis laporan ketimpangan ekonomi di Indonesia. Indonesia dianggap memiliki tingkat ketimpangan terburuk keenam di dunia.
"Kekayaan empat orang terkaya di Indonesia adalah sama dengan gabungan kekayaan 100 juta orang termiskin," ujar juru bicara Oxfam, Dini Widiastuti, Jakarta, Kamis (23/26/2017).
PT Solid Gold Berjangka